Strategi Bisnis EMERGE Group di Tengah Badai Ekonomi pada 2023

EMERGE Group justru ingin melakukan ekspansi di 2023

Pada awal Maret 2023, EMERGE Group mengumumkan bahwa mereka mendapatkan seed funding senilai US$2,2 juta. Ronde investasi ini dipimpin oleh Farquhar Venture Capital dan Arcane Group. Bersamaan dengan ini, EMERGE Group juga mengungkap bahwa mereka akan melakukan rebranding dari EMERGE Esports.

Dalam wawancara eksklusif dengan Hybrid.co.id. Roy Kek, CEO Emerge Group membahas tentang alasan EMERGE Group untuk melakukan rebranding dan rencana mereka untuk ekspansi di tahun ini.

Kenapa EMERGE Group Melakukan Rebranding?

Ketika didirikan di 2020 dengan nama EMERGE Esports, startup ini fokus untuk menjadi konsultan marketing dan iklan bagi pelaku industri esports, termasuk organisasi esports. Tak terbata pada organisasi esports, mereka juga menawarkan jasa mereka pada kreator konten dan brands yang bergerak di bidang esports. Roy menjelaskan, alasan mengapa perusahaan kini melakukan rebranding menjadi EMERGE Group adalah karena mereka ingin menawarkan layanan yang lebih lengkap ke beragam industri, tidak terbatas pada game dan esports.

"Sebagai EMERGE Group, kami tidak ingin membatasi diri kami pada industri game dan esports saja," ujar Roy. Dia menjelaskan, memang, pada awalnya, perusahaan fokus di dua industri tersebut. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, layanan yang ditawarkan oleh EMERGE juga dilirik oleh semakin banyak brands dan agensi, termasuk yang bergerak di luar industri game dan esports.

EMERGE Esports masih akan fokus pada industri game dan esports.

Roy menjelaskan, saat ini, EMERGE Group punya tiga lini bisnis. Pertama, EMERGE Esports, yang masih menawarkan layanan konsultasi marketing. "Kami menganggap EMERGE Esports sebagai rekan komersialisasi dari kreator konten. Kami menyediakan solusi marketing pada kreator konten dan juga pada brands," katanya.

Bisnis lain yang dinaungi oleh EMERGE Group adalah Empower, yang merupakan platform distribusi merchandise. Saat ini, Roy mengungkap, ketika fans esports ingin membeli merchandise dari organisasi esports, mereka hanya bisa melakukannya di toko resmi atau channel e-commerce dari tim tersebut. "Belum ada satu platform yang memungkinkan Anda untuk membeli berbagai jenis merchandise berbau esports," ungkap Roy. Dan masalah inilah yang Empower ingin selesaikan.

Lebih lanjut, Roy menyebutkan, organisasi esports bisa memanfaatkan Empower tanpa harus membayar biaya ekstra. Pasalnya, dia sadar, sekarang, banyak organisasi esports yang justru ingin menekan biaya pengeluaran. Sejauh ini, Empower telah bekerja sama dengan beberapa tim asal Asia Tenggara, termasuk ONIC Esports dan BOOM Esports dari Indonesia serta Blacklist International dari Filipina.

Tampilan Empower. | Sumber: Empower

Sementara itu, untuk fans esports, Empower menawarkan kemudahan untuk membeli segala merchandise terkait esports. Jadi, Anda bisa membeli merchandise dari dua tim yang berbeda dari satu tempat yang sama. Selain itu, Empower juga ingin menjadi "brand of excellence" di industri esports, layaknya Nike atau Adidas di dunia olahraga.

Terakhir, bisnis milik EMERGE Group adalah Emplifive. Roy mendefinisikan Emplifive sebagai "one stop marketing SaaS platform". Fungsi dari platform ini adalah untuk mengautomasi proses transaksi iklan, mulai dari pemilihan influencer yang hendak diajak kerja sama oleh brand, peluncuran kampanye iklan, laporan dari hasil kampanye, sampai tahap pembayaran.

Rencana Ekspansi di 2023

Di tahun 2023, keadaan ekonomi makro global diperkirakan akan kurang kondusif. Namun, Roy merasa, hal ini justru menjadi kesempatan bagi EMERGE Group untuk menumbuhkan bisnis mereka dan melakukan ekspansi. Dia menjadikan kesuksesan Uber dan Airbnb sebagai contoh. Dia merasa, Airbnb dan Uber bisa sukses karena ada krisis, yang mendorong orang-orang untuk menghemat.

"Justru karena ada krisis dan iklim ekonomi yang tidak pasti, kami bisa melakukan ekspansi," ungkap Roy. "Kami bisa datang ke sebuah negara dan menawarkan layanan kami, yang membantu klien untuk memangkas biaya operasional dan mendapatkan pemasukan tambahan."

Pasar game di Indonesia. | Sumber: Newzoo

Terkait ekspansi, Indonesia dan Filipina merupakan dua negara yang menjadi target EMERGE Group. "Local presence kami di sana masih kurang," aku Roy. "Kami ingin mencoba untuk memasuki pasar di Indonesia, menargetkan komunitas dan konsumen di sana. Karena pada akhirnya, di game dan esports, komunitas adalah salah satu stakeholder paling penting."

Roy mengungkap, saat ini, EMERGE Group sudah punya rencana untuk menjajaki pasar Indonesia. Faktanya, mereka bahkan telah bekerja sama dengan platform turnamen esports di Tanah Air. Dia memperkirakan, turnamen esports itu akan digelar pada Mei atau Juni 2023. Namun, EMERGE Group baru akan resmi hadir di Indonesia pada November 2023.

Roy percaya, ketidakpastian dalam ekonomi global justru akan membuat organisasi esports lebih tertarik dengan layanan yang EMERGE Group tawarkan. "Kami ingin membantu tim esports untuk melakukan monetisasi secara perlahan tapi pasti," ujarnya. "Kami ingin bisa tumbuh, tapi pada saat yang sama, kami ingin memastikan perusahaan tetap sustainable." Dia percaya, EMERGE Group bisa memberikan membantu organisasi esports melalui tahun 2023.

Paid membership jadi salah satu cara bagi sebagian organisasi esports untuk mendapatkan pemasukan. | Sumber: Hybrid.co.id

Saat ini, masih belum ada formula pasti bagi organisasi esports untuk mendapatkan untung. Karena itu, biasanya, strategi monetisasi dari setiap organisasi esports berbeda-beda. Terkait hal ini, Roya mengatakan, EMERGE Group tidak akan berusaha untuk mengubah strategi yang diadopsi oleh organisasi esports. Sebagai gantinya, EMERGE menawarkan tools yang memudahkan organisasi esports dalam menjalankan operasi sehari-hari mereka.

"Apa yang kami tawarkan adalah supporting tools, sumber pemasukan alternatif yang organisasi esports bisa coba," kata Roy. "Sejauh ini, apa yang kami tawarkan terbukti membantu klien kami. Karena itulah, kami menjadi dikenal melalui word of mouth."