Empat Kamera Terbaru dari Sony ZV-1 II Hingga Leica Q3

Mulai dari Sony dengan ZV-1 II, Canon EOS R100, Fujifilm dengan X-S20, dan bahkan Leica dengan Q3

Kemajuan teknologi kamera pada smartphone, telah mengubah cara orang dalam mengambil foto dan video. Hal itu menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan penjualan kamera digital di seluruh dunia mengalami penurunan dalam rentang satu dekade terakhir.

Meskipun begitu, kamera mirrorless dan DSLR masih memiliki peran penting dalam dunia fotografi dan videografi. Fotografer profesional, sinematografer, dan penggemar fotografi masih mengandalkan kamera khusus untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Nah terkadang industri kamera digital berjalan berbulan-bulan tanpa pengumuman besar, tetapi bulan Mei ini atau tepatnya minggu kemarin tiba-tiba empat produsen kamera mengumumkan kamera baru. Mulai dari Sony dengan ZV-1 II, Canon EOS R100, Fujifilm dengan X-S20, dan bahkan Leica dengan Q3. Yuk bahas lebih lanjut.

Kamera Vlogging Sony ZV-1 II

Setelah tiga tahun, Sony akhirnya mengumumkan ZV-1 Mark II dengan harga US$899, penerus kamera vlogging Sony ZV-1 yang dirilis pada tahun 2020. Kamera ini mengusung sensor gambar Exmor RS stacked tipe 1 inci beresolusi 20,1MP tanpa mechanical shutter yang menjanjikan readout lebih cepat dan kualitas gambar lebih bagus, bersama lensa zoom 18-50 mm f/1.8-4 yang lebih lebar dari pendahulunya.

Kamera ini dapat merekam video dalam resolusi 4K hingga 30fps, dengan real-time phase-detect autofocus tracking yang dapat melacak multiple face. Sony ZV-1 II juga sudah dibekali Cinematic Vlog Setting seperti yang ada pada ZV-E1, yang memungkinkan memilih Look dan Mood dengan frame rate 24fps dan rasio aspek Cinemascope layar lebar (2,35:1) dengan pita hitam di atas dan di bawah gambar.

Kamera Entry-level APS-C Canon EOS R100

Canon EOS R100 adalah kamera mirrorless entry-level dengan sensor APS-C paling terjangkau di sistem EOS R, harga body only-nya hanya US$479 atau sekitar Rp7,1 jutaan. Di atas kertas, kamera ini menggunakan sensor APS-C 24,1MP dan ditenagai prosesor DIGIC 8. Ia mampu merekam video 4K dengan crop seperti yang dilakukan sistem EOS M dan 1080p menggunakan lebar penuh sensor hingga pada 24fps dan 60fps.

Tampang EOS R100 modern, bentuk ringkasnya menawarkan sistem kontrol yang lebih sederhana. Ada electronic viewfinder OLED 2,36 juta dot yang akan memanjakan fotografer dalam membidik, tetapi layar 3 inci yang tidak bisa disentuh maupun ditarik keluar yang mana akan membatasi pengambilan dengan sudut kreatif.

Berfokus Pada Video, Fujifilm X-S20

Sebagai penerus X-S10 yang dirilis pada tahun 2020, X-S20 adalah kamera mirrorless Fujifilm yang berfokus pada video dengan grip lebih besar dan cocok untuk pembuatan konten. Ia menggunakan sensor gambar yang sama dengan pendahulunya, X-Trans CMOS generasi kelima 26MP. Harganya body only-nya US$1.299 atau sekitar Rp19,4 jutaan.

Namun Fujifilm menyematkan prosesor terbarunya, X Processor 5 seperti yang ada pada X-H2S yang secara dramatis meningkatkan kinerja X-S20. Dengan mechanical shutter, X-S20 dapat menangkap gambar beruntun 8fps lebih dari 1.000 JPEG atau RAW terkompresi dan RAW tanpa kompresi hingga 35 gambar.

Untuk video, X-S20 dapat merekam secara internal 6K 30fps 4:2:2 10 bit, DCI 4K 60fps, 1080p hingga 240fps. Lewat port HDMI, kamera ini dapat merekam video 12-bit Apple ProRes dan Blackmagic RAW pada 6,2K 30fps dan 5,2K 30fps. Fitur lain yang ditingkatkan adalah 5-axis in-body image stabilization (IBIS) yang menjanjikan dapat mengoreksi guncangan hingga tujuh stop dan dibekali sistem autofocus berbasis AI dengan fitur subject detection AF.

Super Premium Leica Q3

Sekarang beralih ke Leica, produsen kamera asal Jerman ini telah mengumumkan Leica Q3 dengan harga US$5.995 atau sekitar Rp89,7 jutaan. Kamera compact super premium dengan lensa tetap ini mengusung sensor gambar full-frame 60MP atau naik dari 47MP pada Q2 dan didukung prosesor Maestro IV baru dengan memori buffer 8GB.

Sistem autofocus pada Leica Q3 ditingkatkan dengan kombinasi phase detection dan contrast detection, lengkap dengan fitur subject tracking untuk mata manusia, wajah, tubuh, dan juga untuk hewan. Peningkatan besar lainnya ialah kemampuan perekaman video 8K 30fps dengan sedikit crop hingga 20 menit dan video 4K hingga 60fps selama 29 menit.

Untuk lensanya tidak berubah, Summilux 28mm f/1.7 dengan fitur mode macro terintegrasi untuk menangkap bidikan close-up dari jarak fokus minimum 6,69 inci dan didukung fitur zoom digital untuk crop ke panjang fokus 28mm, 35mm, 50mm, 75mm, dan 90mm. Fitur yang unik adalah dukungan pengisian daya nirkabel Qi dan layar sentuh 3 inci baru yang dapat dimiringkan.